Ada yang tau ga persamaan dari Paul McCartney, Angelina Jolie, dan Presiden AS Obama ?Jawabannya, mereka semua kidal.
Kidal
adalah suatu kebiasaan kita yang selalu (lebih sering) menggunakan
tangan kiri untuk melakukan pekerjaan, kaya nulis, makan, atau pegang
sesuatu. Menurut The Left Handers Club, sebuah organisasi orang-orang
kidal tak pernah menganggap bahwa kidal itu adalah sebuah kelainan, tapi
sebaliknya, mereka berkata bila kidal itu adalah keren!.
Nah berikut beberapa hal mengenai kidal:
GARA-GARA USG?
Sampai
saat ini, nggak ada satupun dokter atau ilmuwan yang tau pasti apa
penyebab kidal. Ada beberapa teori yang mencetuskan alasan kenapa
seseorang bisa kidal, tapi kebenarannya belum teruji secara pasti.
Menurut
Fabiola Priscilla Setiawan, M.Psi., psikolog anak dan remaja, kidal
terjadi bila otak kanan seseorang lebih dominan dibanding otak kirinya.
“Otak
kanan itu mengatur bagian tubuh sebelah kiri, sedangkan otak kiri
mengatur tubuh sebelah kanan. Orang yang lebih nyaman menggunakan tubuh
sebelah kiri, termasuk tangan kiri, berarti otak kanannya yang lebih
dominan,” Mbak Febi (ini panggilan akrabnya) menjelaskan.
Apa
penyebabnya? Bisa jadi karena faktor lingkungan, kalau seorang anak
memang dibiasakan pakai tangan kiri dari kecil, atau bisa juga karena
faktor genetis. “Kalau di satu keluarga ada yang kidal, kemungkinan ada
anggota keluarga lain yang akan kidal juga. Misalnya anaknya, atau
keponakannya,” ujar psikolog yang juga kidal ini.
Ibu yang
melewati proses melahirkan yang sulit, dan yang terlalu sering melakukan
USG saat sedang hamil, juga disebut-sebut sebagai hal yang menyebabkan
kidal. Persalinan yang sulit menyebabkan bayi kekurangan oksigen di
otak. “Terlalu sering USG juga dicurigai bisa menimbulkan perubahan di
otak janin. Akibatnya, bayi yang dilahirkan jadi kidal,” bilang Mbak
Febi.
JAGO GAMBAR
Gara-gara
didominasi otak kanan, orang kidal jadi jauh lebih kreatif dibanding
orang-orang yang biasa menggunakan tangan kanan. Otak kiri fungsinya
mengatur hal-hal yang berhubungan dengan logika, sedangkan otak kanan
mengatur hal-hal yang abstrak kayak seni, bahasa, musik, dan emosi.
“Itulah
sebabnya, orang-orang yang kidal biasanya jago gambar. Jadi, nggak
heran kalau banyak musisi, pelukis, aktor, dan seniman yang bertangan
kidal,” kata psikolog yang berpraktek di Lembaga Psikologi Terapan UI
ini.
Akibat otak kanan lebih dominan, anak-anak yang kidal juga
biasanya punya daya khayal dan imajinasi yang tinggi, yang bikin mereka
jadi lebih kreatif dibanding anak-anak bertangan kanan.
Itu kelebihannya. Nah kalau kekurangannya?
“Anak
yang kidal biasanya lebih sensitif. Mereka juga cenderung nggak pede,
apalagi kalo lingkungannya nggak menerima dia sebagai orang kidal.
Penelitian menunjukkan kalo kompetensi orang yang kidal dan orang yang
“normal” itu sebenarnya sama kok,” Mbak Febi menegaskan.
SEKALI KIRI, TETAP KIRI
Penting
nih! Kalau kamu kidal, jangan sekali-kali berusaha untuk berubah jadi
right-hander alias pengguna tangan kanan. Termasuk kalau disuruh oleh
orang tua atau guru. Bila dipaksakan, efeknya justru bakal nggak bagus
buat kamu, baik secara psikologis maupun secara prestasi. Mbak Febi
ngasih contoh lewat pengalaman pribadinya, “Waktu SD prestasi saya
bagus, selalu masuk rangking. Tapi begitu duduk di kelas empat, saya
nggak diijinkan masuk kelas kalo saya nggak belajar pake tangan kanan,
termasuk nulis pake tangan kanan. Itu sulit banget buat saya. Nulis jadi
lambat, mikir juga jadi nggak konsen. Apalagi kalo guru lagi mendikte
catatan atau ngasih soal mencongak. Sejak itu, prestasi saya langsung
drop,” bilang Mbak Febi.
Si kidal yang maksain berubah jadi
“normal” juga biasanya jadi lebih gampang cemas, tidur terganggu, nggak
percaya diri, bahkan bisa jadi gagap. Hah?! Gagap?
“Iya, ini
biasanya terjadi pada anak yang sering diingatkan dengan cara yang
keras, misalnya dibentak, untuk pake tangan kanan. Akibatnya dia jadi
waswas, mau melakukan apapun jadi serba takut,” Mbak Febi menjelaskan.
Kasus
ini juga dialami oleh Raja Inggris King George VI yang jadi gagap dan
dyslexia akibat dipaksa menggunakan tangan kanan, padahal dia aslinya
adalah seorang kidal.
“Tangan kanan dan tangan kiri kan dua-duanya
ciptaan Tuhan. Nggak ada yang baik atau buruk. Yang penting, untuk
hal-hal normatif kayak salaman, tetap dibiasakan pake tangan kanan. Tapi
kalo untuk nulis atau ngelempar bola, ya silakan aja pake tangan mana
yang menurut kamu paling nyaman. Inget deh, Tuhan itu nyiptain semua
orang dengan kelebihan dan kekurangan. Dan, kidal itu bukan kekurangan!”
tutup Mbak Febi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Berkomentar...